Cinta memang enggak pernah ketebak akan menjadi seperti apa, awal dan akhirnya pun kita enggak pernah tau ending ceritanya, tapi dengan cinta, telah banyak memakan korban. Alhasil banyak yang terluka karna cinta, tapi banyak juga yang bahagia dan selalu tertawa oleh cinta. Tapi aku yakin ga pernah ada seorang pun yang tau persentase akibat keduanya karena cinta itu. Cinta enggak memandang usia, kapan dan dimana pun itu. Semua insan pasti akan terkena virus cinta ini. Aneh memang, cinta bisa menghipnotis sapa pun. Kadang juga karena cinta, bersikap, bertindak dan berbicara diluar logika, lupa diri bahkan lupa harga diri. Karena cinta juga seseorang bisa melakukan apa aja, bahkan mengorbankan dirinya. Aneh! Bener aneh bukan?! Tapi inilah kenyataannya, sudah banyak yang terjerat didalamnya.
Tapi, aku mau mencoba mengartikan istilah, makna, arti atau apalah tentang cinta itu, karane aku juga salah satu orang yang udah jadi korbannya selama 8 tahun ini, kenapa 8 tahun??? Karena dalam kurun waktu itu aku merasakan berbagai jenis cinta didalamnya. Jenis cinta??? Apalagi ini, kenapa cinta itu rumit ya??? Lebih sulit lagi dari mata pelajaran Matematika, Fisika, atau Kimia ya? Enggak juga kok, nyatanya mata pelajaran tersebut ada rumus-rumus tertentu yang memang sudah ditentukan dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
Oke, kita kembali lagi dari pembahasan awal di atas KEMBALI KE CINTA (bukan kembali ke laptopnya Tukul Arwana ya) cinta lagi, cinta lagi. Jenisnya aja rupanya banyak, ada cinta monyet, cinta harta, cinta karena iba, cinta terpaksa, namun yang paling sakral kata orang itu adalah cinta Sejati. Sejati, itukan suatu kata yang artinya kekal dan abadi. Tapi bener sih, dan Alhamdulillah aku udah merasakan apa artinya cinta sejati pada seseorang. 6 tahun aku rasa waktu yang bukan singkat untuk mengenal, memahami, menyelami pribadi seseorang hingga kita bisa bertahan, sambil lalu merajut hari demi hari yang walaupun enggak selalu dihiasi kebahagian.tepatnya bermulai dari tanggal 24 Januari 2000 Tapi kita telah mengukir beribu kenangan disana, dan tetap dengan 1 konsekuensi, enggak selamanya itu kenangan manis, banyak peristiwa yang terjadi, tapi karena cinta itulah kita tetap saja bertahan. Walau aku akui lagi, banyak godaan dan peristiwa yang diluar dugaan kita akan terjadi. Setia, Kejujuran dan keterbukaan itu yang mendasari cinta itu ada dan sangat bermakna hingga menemukan juga apa makna kebahgiaan didalamnya, apabila kita menanamkan ketiga hal tersebut di atas. Sulit!
Ya, memang sulit, aku juga menyadari tidak semua orang yang telah mengenal cinta, mempunyai tiga hal di atas. Karena tanpa kita sadari hilangnya salah satu komponen, kita bisa melukai, dan bahkan menghancurkan segalanya. Termasuk kebahagian kita sendiri.
Pernah enggak sih kita bertanya, kenapa kita luput pada salah satu komponen terpenting tersebut, padahal katanya kita cinta. Sulit bukan menebak isi hati, keinginan, bahkan kejadian yang diluar kehendak kita? Kita ini hanyalah umat Nya yang diperdayakan oleh cinta, kita sengaja dijadikan aktor atau aktris yang diperankan dalam skenario yang belum pernah kita baca atau sekedar tau judulnya. Kita dibiarkan berperan pada karakter kita masing-masing, yang akhirnya lagi tanpa kita sadari kebebasan yang diberikan dalam bertindak dan membentuk karakter itu bisa mencelakan diri kita sendiri.
Apa kita ini bodoh??? Tapi aku rasa tidak! Nyatanya kita mengenal sekolah yang dimana kita bisa belajar baca tulis, belajar bersosialisasi, belajar keberadapan, etika dan lain sebagainya dalam arti pelajaran positif yang sangat bermanfaat. Tapi kenapa kadang kita bertindak diluar akal waras kita. Apa karena kita enggak cinta diri kita sendiri? Atau kita mengejar suatu misi yang memang kita anggap itu berharga atau sangat berarti buat kita pribadi, hingga harus ada yang berkorban dema keinginan kita tersebut? Tapi aku harus akui dulu, bahwa inilah dunia dan cinta, seperti segala sesuatunya pasti ada anonim dan sinonimnya. Maka kita harus senantiasa menyadari bahwa hidup ini punya lawan kata, yang punya arti yang berbeda.
Ah!!! Persetan dengan kata cinta, karena aku benar-benar menjadi korban yang sangat merugikan bagiku. Ya karena keegoanku. Aku harus rela kehilangan orang yang sangat aku cinta. Tapi karena dalam ketiga komponen tersebut, tanpa aku sadari aku luput, aku lalai dan melupakan satu komponen yang bernama Setia. Aku bodoh, penghianatan aku tega melukai orang yang sangat berharga bagiku selama enam tahun belakangan ini yang akhirnya menyebabkan hubungan itu kandas ditengah jalan. Tepatnya 6 tahun lewat 4 bulan, yang tepat juga pada hari ulang tahunnya tanggal,14 Mei tahun 2006.
Sekarang dia telah menemukan cinta sejatinya yang sebenarnya, aku sedih, aku terluka dan jujur aku udah enggak pernah merasakan kebahagian yang dulu pernah aku rasakan bersamanya. Aku bodoh! Kata-kata itu yang pantas untukku sekarang. Cinta sejati memang benar hanya sekali. Aku telah banyak mencoba berbagai cara untuk mendapatkannya lagi, karena aku masih berharap cinta itu masih ada, walau mungkin kudapatkan dari orang lain. Tapi NIHIL! Aku salah, ternyata aku enggak pernah merasakan kebahagiaan itu lagi. Cinta yang sederhana, penuh dengan kebahagiaan yang sempurna. Ya Tuhan aku harus gimana? Tolong aku, saat ini aku enggak butuh harta duniamu, aku butuh kebahagiaan sejatimu. Terlalu sulit melupakan dia, dan terlalu sulit aku menjalani hidup ini tanpa dia.
Kini dia telah bahagia, apa aku harus merelakan dia terus berbahagia??? Aku telah berusaha menenggelamkan hari-hariku dengan kesibukkanku yang seadanya, bersama teman-temanku. Karena sesungguhnya aku takut akan kesendirian. Aku harus juga berbesar hati, ini semua Takdir Mu ya Allah. Tapi tolong aku untuk mencari solusinya, agar aku tetap tegar dan ikhlas. Aku pun sadar, tidak ada cara lagi untukku merebutkan dia kembali kepelukkanku, karena aku akan semakin berdosa, dan akan semakin membuatnya terluka. Terlebih dengan orang-orang yang mencintainya. Aku juga amat sadar, bahwa bukan aku saja yang mencintai dan menyayanginya. Ada istri dan anaknya kini.
Read More…
0 komentar:
Posting Komentar